Selain pakaian, wanita juga selalu tertarik dengan berbagai model sepatu yang up to date. Bahkan, tak jarang para wanita itu rela memburu berbagai model sepatu unik hingga ke luar negeri. Selain sebagai penunjang penampilan, sepatu juga seringakali digunakan sebagai benda koleksi layaknya perangko.
Seperti dikutip dari laman cosmopolitan.com, beberapa alasan yang banyak diungkap tentang alasan wanita menjadikan sepatu sebagai koleksi keduanya selain pakaian dan aksesori lainnya:
1.Sepatu bisa mengubah dan menggambarkan suasana hatiSelain pakaian, menggunakan sepatu dengan model dan warna yang menarik bisa menunjang suasana hati. "Mirip dengan mengonsumsi obat penenang, aneka model sepatu yang menarik perhatian mata juga bisa menenangkan suasana hati,” ujar Martin Lindstrom, ahli branding untuk perusahaan Fortune 100 dan penulis 'Buyology: Truth and Lies About Why We Buy'.
Selain bisa memperbaiki suasana hati, membeli sepatu baru juga bisa merangsang area korteks prefrontal otak, yang bisa membuat seseorang lebih semangat. "Sepatu adalah barang koleksi, banyak wanita sengaja membelinya hanya sebagai barang pajangan. Mereka seperti patung,” kata Suzanne Ferriss, PhD, editor dari 'Footnotes: On Shoes'.
Akibatnya, mengumpulkan setiap jenis sepatu setidaknya menimbulkan semangat yang tingkat kepuasannya sama dengan seorang kolektor perangko. Rata-rata kolektor perangko senang saat mendapatkan perangko langka, begitu juga dengan pecinta sepatu.
2. Sepatu bisa tunjukkan kekuasaan
Profesor Antropologi di Universitas Rutgers, Helen Fisher PhD menyatakan, secara biologi sepatu terutama yang berhak bisa menunjukkan kelas sosial seseorang, terutama di tempat kerja. "Sepatu hak tinggi secara harfiah dapat meningkatkan status Anda karena Anda lebih tinggi saat Anda memakainya."
Heels membawa signifikasi historis juga, menambah daya tarik mereka. Dalam abad sebelumnya, hanya orang kaya yang memakai sepatu hak tinggi. Kebanyakan orang yang bersepatu tanpa hak, rata-rata memiliki jabatan biasa dengan kata lain hanya sebagai karyawan biasa. "Sepatu adalah ukuran kelas," kata Fisher.
3. Kecondongan SeksualMenurut Daniel Amen, MD, penulis The Brain in Love, pikiran kita terstruktur dengan cara yang dapat mengaitkan kaki dengan seks. "Wilayah otak yang berkomunikasi dengan alat kelamin yang benar di sebelah area yang berhubungan dengan kaki," kata Dr. Amen.
Sementara Seksolog asal Italia, Dr. Maria Cerruto, mengungkapkan ketika seorang wanita memakai sepatu hak tinggi, otot-otot serta dinding vaginanya berkontraksi, yang akan terus terlatih dan menjadi kencang. Jika otot dan dinding vagina yang kencang akan memberi kenikmatan bagi pasangan yang melakukan hubungan seks
1.Sepatu bisa mengubah dan menggambarkan suasana hatiSelain pakaian, menggunakan sepatu dengan model dan warna yang menarik bisa menunjang suasana hati. "Mirip dengan mengonsumsi obat penenang, aneka model sepatu yang menarik perhatian mata juga bisa menenangkan suasana hati,” ujar Martin Lindstrom, ahli branding untuk perusahaan Fortune 100 dan penulis 'Buyology: Truth and Lies About Why We Buy'.
Selain bisa memperbaiki suasana hati, membeli sepatu baru juga bisa merangsang area korteks prefrontal otak, yang bisa membuat seseorang lebih semangat. "Sepatu adalah barang koleksi, banyak wanita sengaja membelinya hanya sebagai barang pajangan. Mereka seperti patung,” kata Suzanne Ferriss, PhD, editor dari 'Footnotes: On Shoes'.
Akibatnya, mengumpulkan setiap jenis sepatu setidaknya menimbulkan semangat yang tingkat kepuasannya sama dengan seorang kolektor perangko. Rata-rata kolektor perangko senang saat mendapatkan perangko langka, begitu juga dengan pecinta sepatu.
2. Sepatu bisa tunjukkan kekuasaan
Profesor Antropologi di Universitas Rutgers, Helen Fisher PhD menyatakan, secara biologi sepatu terutama yang berhak bisa menunjukkan kelas sosial seseorang, terutama di tempat kerja. "Sepatu hak tinggi secara harfiah dapat meningkatkan status Anda karena Anda lebih tinggi saat Anda memakainya."
Heels membawa signifikasi historis juga, menambah daya tarik mereka. Dalam abad sebelumnya, hanya orang kaya yang memakai sepatu hak tinggi. Kebanyakan orang yang bersepatu tanpa hak, rata-rata memiliki jabatan biasa dengan kata lain hanya sebagai karyawan biasa. "Sepatu adalah ukuran kelas," kata Fisher.
3. Kecondongan SeksualMenurut Daniel Amen, MD, penulis The Brain in Love, pikiran kita terstruktur dengan cara yang dapat mengaitkan kaki dengan seks. "Wilayah otak yang berkomunikasi dengan alat kelamin yang benar di sebelah area yang berhubungan dengan kaki," kata Dr. Amen.
Sementara Seksolog asal Italia, Dr. Maria Cerruto, mengungkapkan ketika seorang wanita memakai sepatu hak tinggi, otot-otot serta dinding vaginanya berkontraksi, yang akan terus terlatih dan menjadi kencang. Jika otot dan dinding vagina yang kencang akan memberi kenikmatan bagi pasangan yang melakukan hubungan seks
0 comments:
Posting Komentar