'Kayu bakar' untuk api unggun ini lebih bersih dan tidak menghasilkan polusi. Bahan bakarnya bioetanol.
Di musim liburan sekarang ini, sepertinya asyik jika kita pergi berkemah dengan teman-teman. Berkemah tentu tidak seru tanpa api unggun. Tapi api unggun membutuhkan kayu dan hasil pembakaran kayu menghasilkan asap polutan yang mencemari udara dan mengganggu pernapasan.
Atas alasan itulah, Ecosmart menciptakan 'kayu bakar' model baru. Kayu bakar bernama Ecostix ini sejatinya bukanlah kayu, melainkan tongkat stainless steel.
Desainernya, Hiroshi Tsunoda, mengatakan, EcoStix berbahan bakar bioetanol. Bioetanol adalah bahan bakar penghasil panas yang lebih bersih untuk lingkungan. Disebut lebih bersih karena hasil pembakarannya adalah karbon dioksida yang dapat diurai tumbuhan untuk proses fotosintesis.
Ecostix membutuhkan sekitar tiga liter bioetanol untuk bisa menyala selama delapan jam tanpa henti. Bentuknya didesain dapat berdiri dan mudah dipindah-pindahkan.
Pengganti kayu bakar ini tidak akan menghasilkan bau asap yang mengganggu pernapasan atau jelaga yang mengotori lingkungan. Namun seperti halnya kayu bakar, ia dapat menghasilkan api unggun yang sama indahnya dan sama hangatnya, tapi lebih bersih.
EcoStix masuk dalam nominasi Australian International Design Awards.