Kerangka Jembatan Mahakam II Bergeser 14 Meter
Tepat sebulan tragedi runtuhnya Jembatan Mahakam II pada 26 Desember, tim Satuan Tugas Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) berhasil menggeser badan jembatan hingga sejauh 14 meter dari posisi terakhir.
Penarikan tersebut denga menggunakan dua kapal tug boat KMP Arya Candra dari PT SAD Banjarmasin dan Biak 07 dari PT Tanito Harum Grup dengan kekuatan 2.100 tenaga kuda perkapalnya.
Pengendali kapal, Rudi Indra Hermawan, mengatakan dari pantauan GPS (Global Positioning System, Red.) di kedua kapal tersebut menunjukkan pergeseran kerangka jembatan seajuh 0,6 nautical mile (NM).
Pergeseran tersebut didapat dari ketegangan tali pada penarikan awal menunjukan angka 0,8 NM. Setelah kekuatan tug boat ditambah, maka ketegangan tali bertambah sebanyak 1,4 NM.
“Artinya kan ada selisih sekitar 0,6 NM dan dkemudian dikali 1,852 meter, maka hasilnya didapati angka 10,912 NM atau sekitar 14 meter,” ujarnya.
Kendati demikian, Rudi mengatakan idealnya penarikan tersebut dengan menunggunaan sebanyak empat buah tug boat sehingga badan jembatan tersebut bisa bergeser lebih jauh lagi kearah yang dinginkan. Yakni di kedalaman yang dangkal sehingga memudahkan proses evakuasi korban yang diduga masih berada berada dalam mobil di kerangka jembatan tersebut.
“Idealnya empat tug boat. Namun harus membagi beban dengan menambah tali sebanyak empat buah agar beban bertumpu pada empat tarikan (kapal),” terangnya.
Sebelumya, proses evakuasi kembali mengalami molor dari jadwal yang sudah ditentukan. Sebelumnya proses evakuasi jadwalkan pada pukul 10.00. Namun hingga batas waktu ditentukan ternyata kapal tug boat yang diproyeksikan untuk menarik tidak kunjung datang dengan alasan masih menunggu izin dari atasan. Oleh karenanya, kedua kapal tersebut akhirnya hadir di lokasi sekitar pukul 16.00.
Setelah melakukan persiapan, akhrinya sekitar pukul 17.00 proses penarikan pun dimulai. Prosesnya pun berjalan cukup alot, pasalnya kedua kapal tersebut ternyata terkendala arus yang cukup deras dan beban badan jembatan yang ditarik ternyata cukup berat.
Untuk menyiasatinya, Rudi menginstruksikan kapal tersebut menggunakan teknik zig zag. Penarikan pun berjalan sekitar hampir satu jam lamanya dan berhasil menggeser jembatan hingga sejauh 14 meter dari posisi terkahir. Dengan begitu, proses evakuasi pun kembali dilanjutkan pagi ini pada pukul 10.00. Rencananya penarikan pun akan menggunakan empat kapal tug boat sesuai rekomendasi dari Rudi.
Terpisah, proses evakuasi kemarin disaksikan langsung Bupati Kukar Rita Widyasari dan Wabup Ghufron Yusuf di loaksi. Kedatangan mereka untuk melakukan pemantauan proses evakuasi di hari terakhir pada masa tanggap darurat kedua.
0 comments:
Posting Komentar