Ini Dia Faktor 'Membahayakan'Sperma



Jakarta - Anak adalah dambaan setia pasangan yang baru menikah. Namun ada banyak hal yang bisa menghalangi pasangan tersebut untuk mempunyai keturunan, di antaranya masalah kualitas sperma.

Lantas, apa saja yang bisa membahayakan kualitas sperma? Seperti dikutip dari Health, berikut beberapa faktor tersebut:

Obesitas

Obesitas kerap diasosiasikan dengan peningkatan produksi hormon wanita (estrogen), tapi di sisi lain bisa menurunkan jumlah sperma.Menurut Daniel A. Potter, MD, dari Huntington Reproductive Center di California, masalah berat badan ini juga menyebabkan disfungsi seksual dan kemandulan.

Dibandingkan dengan pria dengan berat badan normal atau berlebih, pria obesitas memiliki jumlah sperma yang lebih rendah dan fungsi testisnya juga berkurang.
Namun berdasarkan studi yang dilakukan World Health Organization, hal itu hal itu hanya terjadi pada pria dengan tingkat obesitas yang sudah akut.

Minuman beralkohol

Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan bisa membawa dampak buruk pada kualitas dan produksi air mani, sementara rokok bisa merusak motilitas sperma.
Sejumlah studi juga menunjukkan bahwa menghisap rokok bisa merusak DNA sperma dan meningkatkan risiko disfungsi ereksi.

Celana dalam ketat

Pria yang sering memakai celana dalam terlalu ketat juga bisa menurun produksi spermanya, meskipun dampaknya tidak terlalu signifikan. Untuk itu, Dr Wharton menyarankan untuk lebih sering mengenakan boxer daripada celana dalam.

"Boxer lebih aman dari celana dalam. Tidak disarankan juga memakai celana olahraga ketat dalam waktu lama," tambah Dr Wharton.

Ia menjelaskan, semakin sempit celana yang dikenakan pria, akan semakin kecil pula 'lingkungan' yang memberi kesempatan tubuh memproduksi sperma.

Suhu terlalu panas

Menurut Hal Danzer, MD, seorang spesialis masalah kesuburan asal Los Angeles, jika temperatur testis naik hingga 98 derajat, produksi sperma bisa terhenti dan dampaknya bisa terjadi hingga beberapa bulan.
Salah satu hal yang bisa membuat suhu testis naik adalah berendam dalam air panas. Temperatur yang tinggi tidak baik untuk testis, dan berdasarkan studi yang diterbitkan pada 2007, berendam selama 30 menit di jacuzzi atau bak panas bisa menurunkan produksi sperma sementara.

"Karena sperma butuh waktu lama untuk dewasa, maka produksi bisa kembali pulih dalam jangka waktu tiga, enam bahkan hingga sembilan bulan," jelas Paul Shin, MD, urologist di Washington, D.C.

Telepon seluler

"Sebuah studi yang dilakukan pada 2008 menemukan bahwa pria dengan tingkat intensitas pemakaian ponsel tinggi (lebih dari empat jam per hari), jumlah spermanya jauh lebih sedikit dan pergerakan sperma juga lebih lambat," jelas Dr Shin.

Untuk mengurangi eksposur radiasi, Dr Shin menyarankan para pria menyimpan ponsel mereka di dalam tas, tidak di kantong celana. Namun karena studi tentang pengaruh ponsel terhadap kualitas sperma masih sangat sedikit, beberapa dokter kurang setuju dengan pernyataan tersebut.

sumber

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011 Catatan Si Wahyu designed by Cara & Qecak Media.