Seorang neuroscientis menemukan otak Einstein 15 persen lebih luas dari rata-rata, serta daerah inferior parietal di kedua belahan otak jauh lebih maju dibandingkan dengan rata-rata.
Philadelphia's Mutter Museum and Historical Medical Library memamerkan 45 sampel irisan otak Einstein serta satu irisan yang berada di bawah mikroskop. Irisan tipis dari otak ilmuwan ini diambil sebagai upaya untuk mencari tahu apa yang membuatnya begitu luar biasa.
Otak Einstein sendiri sudah diambil sebagai bagian dari rutinitas otopsi setelah kematiannya yang terjadi pada tahun 1955 dalam usia 76 tahun yang disebabkan oleh kondisi abdominal aneurism.
Thomas Harvey, seorang ahli patologi yang melakukan otopsi terhadap Einstein mengklaim bahwa putra Einstein telah memberinya izin untuk menyimpan otak tersebut untuk dipelajari.
Namun keluarga Einstein membantah hal tersebut yang membuat Harvey kehilangan pekerjaannya. Namun Harvey tetap memegang otak tersebut dan dilestarikan dalam sebuah botol formalin dan membaginya menjadi 240 bagian yang ia simpan dalam sebuah toples di rumahnya.
Sekitar 46 bagian otak ini ia berikan pada rekannya yang juga seorang ahli patologi William Ehrich agar dibuatkan sampel di laboratoriumnya. Dan irisan otak ini dipamerkan untuk publik di museum Philadelphia.
Irisan otak yang dipamerkan ini disumbangkan oleh Dr Lucy Rorke-Adams, seorang neurophatologist di Children's Hospital of Philadelphia yang diterima dari seorang dokter lokal Steinberg yang berasal dari Ehrich setelah kematiannya pada tahun 1967.
"Einstein adalah seorang individu yang unik, dan memiliki organ yang terkait dengan kecerdasan dari orang besar ini merupakan suatu kesempatan yang bagus," ujar kurator museum Anna Dhody, seperti dikutip dari MedIndia, Senin (28/11/2011).
Meski Einstein meninggal pada usia 76 tahun, tapi Dr Rorke Adams mengungkapkan bahwa orang yang melihat otaknya akan berpikir bahwa itu adalah otak orang yang lebih muda dari 76 tahun.
Sumber: www.klikunic.com
0 comments:
Posting Komentar